Plan B

Berikut ini adalah usulan-usulan riset dari peserta kuliah sesuai dengan rencana mereka saat mendaftar sebagai mahasiswa magister. Harap diperhatikan bahwa apapun yang tertulis di bawah ini adalah Plan B. Plan B adalah rencana riset dengan sumber daya paling minimum yang data dikerjakan oleh para mahasiswa. Sumber daya minimum yang dimaksud adalah dana minimum, kebutuhan piranti keras dan piranti lunak minimum, serta perjalanan/akomodasi yang juga minimum. 

Deskripsi rencana riset awal

  1. Dominicus Vincent: melanjutkan program riset S1 dengan topik simulasi air tanah, S1 Teknik Pertambangan ITB, menggunakan Visual Modflow, disarankan menggunakan kode Modflow orisinal keluaran USGS.
  2. Rendi Ermansyah: eksplorasi hidrogeologi untuk pencarian sumber air, S1 Teknik Geologi Unpad. Ybs perlu menyampaikan nilai kebaruan teknik eksplorasi agar tidak berkesan biasa.
  3. Meila Puspita: hidrogeologi untuk geotermal, S1 Teknik Geofisika Unsyiah. Ybs perlu memutuskan untuk bekerja di lapangan geotermal yang telah dieksplorasi atau yang masih baru (green fields). Disarankan untuk memilih lapangan baru, karena berbagai komponen lingkungan dapat menjadi nilai originalitas riset. Lapangan dewasa (brown fields) dinilai telah terlalu sering dibahas dalam tugas akhir. 
  4. Felice Dagelardini Wopari: hidrogeologi untuk pertambangan mineral, kasus aliran "lumpur basah" dari rekahan, S1 Teknik Pertambangan Uncen. Lumpur basah ini, atau wet mud atau mud rush atau dewatering sludge perlu didefinisikan dengan lebih baik untuk dapat merumuskan berbagai komponen riset yang berkaitan. Ybs baru dapat menceritakan dampak adanya banjir lumpur basah.
  5. Anggi Rustini: tentang perubahan iklim dan ketersediaan air di Kab. Subang atau melanjutkan riset S1 di zona tak jenuh di lahan gambut, S1 Meteorologi Terapan IPB, pernah kerja di CIFOR. Catatan: untuk tema 1, apakah memang anda yakin iklim telah berubah? Indikatornya apa? Apakah potensi air di Subang memang terpengaruh oleh perubahan iklim itu? Air tanah yang bersumber mata air dan/atau sumur, kalau iya, berapa kali pengukuran?

Kenali rencana riset sejak dini

Studi anda hanya berlangsung selama dua tahun atau empat semester. Terlambat menyusun rencana riset akan berarti menunda kelulusan anda hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.  Ilustrasi di bawah ini menggambarkan anekdot mengenai pembagian waktu anda. Data bisa jadi tidak cukup atau analisis menjadi kurang dalam, adalah beberapa hal paling sering dijumpai saat anda menunda riset pada saat yang paling akhir. Output riset anda tidak maksimal, yakni hanyalah sebuah buku tesis. Padahal mestinya tidak begitu. Output riset anda dapat sangat bervariasi bila anda memulainya sejak dini.